Jumat, 15 Desember 2017







PESONA : Kapal Bosok di Drangong, Curug Kota Serang, yang banyak mencuri perhatian.


 
          Bangunan Kapal Bosok yang berdiri megah di Jalan Ki Angga Derpa, Kampung Drangong, RT.003 RW.001, Kecamatan Curug, Kota Serang, mengundang perhatian banyak orang. Pada  Selasa (4/7) saja, jika dhitung tujuh hari terakhir tercatat 10.000 pengunjung mendatangi destinasi tersebut.
            
           Bangunan ini ditujukan untuk mengilustrasikan sebuah kisah yang berkembang di kalangan masyarakat, khususnya Kota Serang dan sekitarnya. Kapal Bosok merupakan salah satu destinasi wisata religi yang saat ini tidak kalah menarik dari lokasi wisata religi lain di Banten, terlebih setelah bangunan unik ini didirikan. Bukan hanya masyarakat sekitar, melainkan dari luar kota bahkan provinsi hingga luar pulau Jawa. Tidak hanya untuk berziarah, melainkan juga berwisata untuk melihat kemegahan bangunan dari dekat.
            
           Muhammad Nur, pioner pendiri destinasi ini bercerita, pembangunan Kapal Bosok tanpa bantuan pemerintah, dan mereka memang menolak semua bantuan dari pihak manapun. Bangunan yang sudah dikerjakan sejak 2014 ini mulai rampung pada pertengahan April 2017 lalu. Mereka mengerjakan semuanya dengan dana yang masuk dari para pengunjung atau dana sumbangan pengunjung yang ada di kotak amal. Sertifikasi dari pemerintah masih dalam pengurusan, sebagai salah satu Cagar Budaya Provinsi Banten. 

            “Banyak warga berdatangan, tidak hanya orang-orang dewasa, tetapi juga remaja bahkan anak-anak usia SD. Tujuanya macam-macam, ada yang hanya ingin melihat sesuatu yang baru, ada yang memang ingin juga belajar tentang sejarah dari tempat ini,” tutur Hayadi, warga sekitar yang sering memandu pengunjung untuk mengetahui sejarah bangunan ini. 

            Ada tata cara tersendiri, bagi wisatawan yang ingin masuk ke dalam bangunan yang memiliki empat lantai sebagai musala ini. Mereka harus terlebih dahulu berziarah ke kuburan Syekh Abdullah Ki Angga Derpa di sebelah barat bangunan Kapal Bosok. 

            “Masyarakat juga punya kegiatan rutin pada malam Jumat berupa majelis taklim, sedang di hari lain paling banyak pengunjungnya adalah malam Selasa,” jelas Hayadi.

            Dengan adanya ikon ini, masyarakat sekitar berharap tidak hanya desanya jadi terkenal, melainkan juga dapat membantu pemerintah me-ngembangkan sektor pariwisata.  (sofa/IkomNews)



Posted by IkomNews On 8:01 AM No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Total Tayangan Halaman