“Tradisi
Nenek Moyang Yang Belum Hilang”
Masyarakat
membaca Kitab Syekh Abdul Qadir Zailani adalah Tradisi turun temurun. Sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan keselamatan masyarakat Kp Kubang
Laban, di Kp. Kubang Laban, Cilegon, Senin (5/5). Orang yang membacakan Kitab Syekh Abdul Qadir
Zailani adalah orang yang mempelajari Kitab Syekh Abdul Qadir Zailani. Terutama
sesepuh atau tokoh agama, salah satu seorang di masyarakat itu adalah
Bpk.Seridin. Mempertahankan dan melestarikan adat tradisi kebiasaan terdahulu
nenek moyang. Dengan cara setiap tahun sekali atau dua tahun sekali masyarakat
Kp. Kubang Laban membaca Kitab Syekh Abdul Qadir Zailani. Di laksanakan di
Tempat Pemakaman Umum (Makam Arem Geger) dan yang kedua di depan Gang Kp. Kubang
Laban. Yang tujuannya mendoakan, memohon kepada Allah untuk keselamatan
masyarakat sekitar.
Tradisi ini
biasanya dilakukan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan kedua setelah panen padi
relevasi yang disebut pesta panen padi. Anak cucu masyarakat Kp. Kubang Laban masih
melaksanakan dan mempertahankan tradisi membaca Syekh Abdul Qadir Zailani. Pada
saat ada perayaan hajatan, bangun rumah, menempati rumah baru atau niatan
tujuan tertentu. Hingga kini masyrakat dengan era globalisasi dan modernisasi
tapi masyarakat Kp, Kubang Laban sebagai pewaris pendahulu memandang nilai
positif dari adat tradisi ini.

“Keuntungan dari
adat tradisi membaca Kitab Syekh Abdul Qadir Zailani ini menumbuhkan sifat
kegotong royongan masyarakat, menjalin silahturahmi, hingga kini masih tetap
terjalin dan masih berkumpul bersama keturunannya hingga anak cucunya” kata
Syair
Bapak Seridin adalah salah satu seorang
sesepuh atau tokoh agama di Kp. Kubang Laban yang membacakan Kitab Syekh Abdul
Qadir Zailani, di Kp. Kubang Laban, Cilegon Senin (5/5).
0 komentar:
Posting Komentar